Thursday, September 27, 2007

Situasi pembangunan koridor

Macet

Pembangunan Busway Koridor IX (Cililitan-Pluit) dan Koridor X (Cililitan-Tanjung Priok) masing-masing sepanjang 15 km, terus dilakukan secara intensif oleh Pemprov DKI Jakarta. Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso sepertinya berusaha menepati janjinya untuk menyelesaikan jalur busway hingga Koridor X, sebelum meninggalkan jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta

Namun, sempitnya ruas jalan yang dilalui menimbulkan kemacetan parah di sejumlah titik. Di perempatan Prumpung, Jl Ahmad Yani misalnya, jalur yang mengarah ke Tanjung Priok macet parah. Betonisasi di lajur kanan jalan menghasilkan bottle neck yang menyebabkan tersendatnya arus kendaraan. Jalan yang biasanya terdiri dari empat lajur, saat ini menjadi sekitar 2,5 lajur saja.

Kemacetan parah juga terjadi karena perempatan Prumpung merupakan titik temu kendaraan yang melaju dari arah UKI Cawang dan arah Bekasi. "Parah Mas macetnya, biasanya UKI-Prumpung cukup 20 menit, sekarang menjadi 40 menit," ujar Wawan, warga Cililitan yang hendak ke Tanjung Priok. Menurut Wawan, kemacetan terjadi sepanjang tujuh kilometer.

Kemacetan parah juga terjadi di perempatan Cempaka Putih karena ada dua pekerjaan berbarengan di sana, yakni pembangunan fly over yang belum selesai hingga sekarang ditambah pembangunan Busway Koridor X. "Kalau bisa, pembangunannya jangan memakan waktu terlalu lama, kemacetannya cukup parah," harap Hartono warga Cipinang yang hendak ke Sunter.

Gubernur Sutiyoso meminta masyarakat memaklumi dampak kemacetan yang timbul akibat pembangunan sejumlah koridor busway. Menurut Sutiyoso, saat ini busway telah menjadi primadona angkutan warga Ibukota. Kalau pembangunan tiga koridor busway itu dapat dilaksanakan pada tahun ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian di Jakarta.

Seperti diketahui, pembangunan jalur Busway Koridor VIII (Pondok Indah-Harmoni), IX (Cililitan-Pluit), dan X (Cililitan-Tanjung Priok) pada tahun 2007 diperkirakan menghabiskan anggaran Rp 300 miliar. Jalur Busway Koridor VIII sepanjang 18 km, Koridor IX 15 km, dan Koridor X 15 km.

Koridor IX melewati Cililitan - Letjen Sutoyo - MT Haryono - Gatot Subroto - Semanggi - Grogol - Pluit. Untuk Koridor X melewati Cililitan - Letjen Sutoyo - DI Panjaitan - A Yani - Yos Sudarso - Tanjung Priok.

Read More...

Thursday, September 20, 2007

Rute koridor 10

Dinas Perhubungan DKI Jakarta merencanakan ketiga koridor baru yang akan menggenapi koridor TransJakarta yang ada dan sudah dapat dioperasikan pada awal 2008 sehingga di Jakarta terdapat 10 koridor TransJakarta.

Direncanakan panjang lintasan koridor 10 19 kilometer dengan rute meliputi Terminal Cililitan-Mayjen Sutoyo-DI Panjaitan-Jendral Ahmad Yani- os Sudarso-Enggano-Terminal Tanjung Priok. [antara - is]

Read More...

Friday, September 14, 2007

Pedestrian dikorbankan

Untuk Busway Koridor 10, Jalan Yos Sudarso Diperlebar

Terkait pembangunan jalur busway Koridor X jurusan Cililitan-Tanjung Priok, Pemkot Jakarta Utara akan melebarkan Jalan Yos Sudarso. Pelebaran jalan ini, memanfaatkan sisi kanan dan kiri atau trotoar di Jalan Yos Sudarso. Trotoar selebar tiga hingga empat meter tersebut akan dipotong untuk dialihfungsikan menjadi jalan.

Menurut Kepala Bagian Administrasi Sarana Perkotaan, M Yuliadi, Kamis (13/9) lebar trotoar yang dijadikan jalan diperkirakan mencapai 1,5 hingga dua meter. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi kepadatan volume kendaraan yang melintas di jalur utama Jakarta Utara. "Supaya tetap ada tiga jalur umum," tuturnya.

Yuliadi menjamin pelebaran jalan ini tidak akan membabat pohon yang tumbuh di sekitar trotoar. "Kalaupun ada jumlahnya tidak banyak dan bukan pohon pelindung." Berdasarkan data yang diperoleh dari Sudin Pertamanan Jakarta Utara, di jalan Yos Sudarso belum ada pohon yang akan ditebang. Namun, di sepanjang Jalan Enggano terdapat 56 pohon angsana yang akan dibabat demi kepentingan transportasi massal ini. Realisasi pelebaran jalan tersebut akan dikerjakan pada pertengahan Juli-Agustus 2008 mendatang. "Karena anggarannya 2008."

Selain itu, untuk mengurangi tingkat kemacetan selama pelaksanaan pembangunan busway, Pemkot Jakarta Utara akan mengupayakan pengalihan arus angkutan berat, seperti truk atau trailer. Pengalihan tersebut akan dilakukan terhadap kendaraan yang biasanya melintas di Jalan Enggano, Jalan Yos Sudarso, dan Jalan Sulawesi. "Angkutan berat agar operasionalnya melalui jalan-jalan tersebut dialihkan melalui jalan lain," papar Yuliadi.

Namun, Yuliadi menambahkan, angkutan berat tersebut bila memungkinkan hanya beroperasi pada malam hari 22.00-05.00 WIB. Untuk kepentingan ini, pihak Pemkot Jakut sudah mengajukan surat kepada beberapa pihak, di antaranya ke PT Pelindo II dan PT Kawasan Berikat Nasional (KBN) Marunda. Surat bernomor 4049/-1.811.1 tersebut tertanggal 31 Agustus 2007.
(c52 )Republika

Read More...

Tuesday, September 11, 2007

Mulai dibangun

Pembangunan Koridor IX dan X Dimulai

Seiring selesainya tender proyek bus Transjakarta koridor VIII, IX, dan X, pembangunan jalur khusus di koridor X dan IX dimulai. Pembangunan pada koridor X, Cililitan-Tanjung Priok, itu dimulai pada ruas Jalan DI Panjaitan, tepatnya di Prumpung, dengan perkerasan jalan.

Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Wisnu Subagyo Yusuf, Selasa (11/9) di Jakarta Pusat, pembangunan koridor X juga dilakukan di Jalan Enggano dengan penggalian jalan untuk kemudian diperkeras. Proses penggalian dan perkerasan itu diperkirakan akan berlangsung antara dua sampai empat minggu.

Sementara itu, pembangunan koridor IX, Pinangranti-Pluit, juga sudah dimulai dengan perkerasan jalan di depan Mal Pluit. Pekerjaan penggalian dan perkerasan jalan itu menyebabkan kemacetan yang panjang di sekitar lokasi proyek.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Nurachman, mengatakan, pengaturan lalu lintas di sekitar lokasi-lokasi proyek itu sudah dilakukan oleh para petugas Dishub tetapi hasilnya tidak akan maksimal. Kemacetan panjang akan tetap terjadi karena penyempitan badan jalan untuk pembangunan itu tidak terhindarkan.

”Jalan Enggano dan Tanjung Priok akan sangat macet karena badan jalan sempit. Kami sudah meminta ke Dinas PU agar pengecoran jalan dilakukan di malam hari karena seringkali harus menutup jalan secara total,” kata Nurachman.

Sementara itu, pembangunan di koridor VIII, Lebak Bulus-Harmoni masih belum dapat dilaksanakan karena badan jalan di Jalan Panjang, Simprug, Iskandar Muda, dan Pondok Indah sempit. Selain itu, pembangunan di koridor itu akan memerlukan banyak penebangan pohon dan penolakan warga masih sangat kuat.

Pembangunan di koridor VIII akan dilakukan jika semua persiapan sudah matang sehingga risiko mengecil. Emilius Caesar Alexey KOMPAS-

Read More...